Halaman

Tertawa membuat sistem imun dalam tubuh meningkat, dan untuk 17 menit tawa, akan memperpanjang hidupmu selama 1 hari.

Senin, 10 Desember 2012

Program linear ( KEMEROSOTAN)



KEMEROSOTAN(DEGENERACY)

A.    Pendahuluan 
Dalam penyelesaian masalah program linear, kadang-kadang terjadi beberapa hal yang menyebalkan.  Misalnya ketika pada masalah maksimasi, perbaikan yang dilakukan ternyata tidak menyebabkan peningkatan nilai fungsi tujuan.
Atau bahkan dengan perbaikan yang berulang-ulang justru menyebabkan program kembali ke program awal. Nah, hal yang demikian yang akan kita pelajari pada bab ini.  Kita akan mempelajari masalah kemerosotan, ciri-ciri suatu masalah program linear mungkin mengalami kemerosotan, serta cara penanggulangannya.
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan memahami penyebab kemerosotan pada masalah program linear serta mampu menanggulangi  maslah kemerosotan tersebut. Sebagai penjabaran tujuan tersebut Anda diharapkan dapat:
1.  mengenali  “keterikatan” dalam metode simpleks yang menyebabkan kemerosotan;
2.  mengenali nilai nol dalam kolom kuantitas pada tabel simpleks yang menyebabkan kemerosotan; dan
3.  menanggulangi kemerosotan pada masalah program linear.

B.     Materi Pokok dan Uraian Materi
Materi Pokok: Kemerosotan
Sub Materi Pokok
1.      Kemerosotan pada Masalah Program Linear
2.      Penanggulangan Kemerosotan




Uraian Materi
1.    Kemerosotan pada Masalah Program Linear
Dalam bab sebelumnya telah dipelajari bahwa metode simpleks didasarkan pada beberapa aturan yang diproses dari program awal  yang memenuhi syarat, diperbaiki, dan      diperbaiki lagi sampai diperoleh suatu penyelesaian optimal.  Kemerosotan terjadi ketika melalui proses perbaikan tidak diperoleh peningkatan nilai fungsi tujuan, bahkan mengalami penurunan, atau setelah melalui perbaikan berulang-ulang ternyata program kembali ke program awal. Kasus yang ketiga ini disebut sebagai siklus.
Program simpleks hasil perbaikan  diperoleh dengan memilih sekumpulan variabel dalam basis yang baru.  Basis baru dipilih dengan menggantikan paling sedikit satu variabel yang masih dalam program dengan satu variabel bukan anggota basis.  Variabel yang masuk dalam program perbaikan berkaitan dengan kolom kunci dan variabel yang keluar dari basis berkaitan dengan baris kunci.
Pemilihan kolom kunci dan baris kunci merupakan salah satu bagian dalam algoritma simpleks. Pemilihan kolom kunci terkait dengan tugas metode simpleks yaitu mengenali kolom dengan nilai Zj-Cj negatif dan harga mutlaknya terbesar. Tetapi, dalam memilih baris kunci dengan tujuan menggantikan satu variabel dalam basis kita kadang dihadapkan pada dua kesulitan.
a.       Dalam program awal ada satu atau lebih variabel dalam kolom kuantitas bernilai nol(ada bi dalam tabel simplek bernilai nol). Jika ada nilai  bi  sama dengan nol dapat menyebabkan nilai Z pada tabel baru tidak meningkat.  Jika ini terjadi, tidak ada jaminan  bahwa proses iterasi algoritma simpleks akan berhenti karena ada variabel yang sudah keluar dari basis masuk lagi ke dalam program.
b.      Dalam kolom penentuan, ada nilai hasil bagi untuk dua atau lebih variabel dalam basis bernilai sama.  Jika demikian maka akan ada “keterikatan” dalam memilih baris kunci.  Pemilihan baris kunci yang tepat akan menyebabkan program tidak mengalami kemerosotan.   pada kolom penilaian.

Perhatikan masalah program linear berikut.
Zmaks = 5X + 8Y
Hm. 4X + 6Y ≤ 24
       2X + Y ≤ 18
       3X + 9Y ≤ 36
       X, Y ≥ 0
Berikut ditunjukkan hasil perhitungan dengan tabel simpleks.

Tabel 5.1.1. Tabel program Awal



5
8
0
0
0


24/6 = 4

18/1 = 18

36/9 = 4
CB
VDB
B
X
Y
S1
S2
S3
0
S1
24
4
6
1
0
0
0
S2
18
2
1
0
1
0
0
S3
36
3
9*
0
0
1
Zj – cj
0
-5
-8
0
0
0

Tabel 5.1.2. Tabel Perbaikan 1 dengan Memilih Baris 3 Sebagai Baris Kunci



5
8
0
0
0
0/2 = 4


CB
VDB
B
X
Y
S1
S2
S3
0
S1
0
2*
0
1
0
-2/3
0
S2
14
5/3
0
0
1
-1/9
8
Y
4
1/3
1
0
0
1/9
Zj – cj
32
-7/3
0
0
0
8/9


Tabel 5.1.3. Tabel Optimal



5
8
0
0
0
CB
VDB
B
X
Y
S1
S2
S3
0
X
0
1
0
½
0
-1/3
0
S2
14
0
0
-5/6
1
4/9
8
Y
4
0
1
-1/6
0
2/9
Zj – cj
32
0
0
7/6
0
1/9

Tampak bahwa program Optimal dengan Zmaks = 32 dengan penyelesaian optimal X = 0 dan Y = 4. Pada tabel perbaikan 1 ada dua pilihan untuk menjadi baris kunci, yaitu baris 1 dan baris 3, dalam hal ini dipilih baris ketiga sebagai baris kunci. Tabel  perbaikan 2 merupakan contoh kemerosotan yaitu Nilai Z pada tabel perbaikan 1 dan tabel perbaikan 2 sama yaitu Z = 32.
Pemilihan baris ketiga sebagai baris kunci misal disebut cara I. Akan ditunjukkan pemilihan baris pertama sebagai baris kunci yang disebut cara II. Perhatikan penyelesaian dengan cara kedua berikut.

Tabel 5.1.4. Tabel Perbaikan dengan memilih Baris 1 Sebagai Baris Kunci



5
8
0
0
0
CB
VDB
B
X
Y
S1
S2
S3
8
Y
4
2/3
1
1/6
0
0
0
S2
14
4/3
0
-1/6
1
0
0
S3
0
-3
0
-3/2
0
1
Zj – cj
32
1/3
0
4/3
0
0

Tabel tersebut menunjukkan program optimal hanya dengan satu kali perbaikan dengan nilai Z sama yaitu 32.  Hal itu menunjukkan bahwa pemilihan baris kunci yang tepat menyebabkan peogram tidak mengalami kemerosotan atau proses iterasi yang lebih singkat.

2.     Penanggulangan Kemerosotan
Untuk menanggulangi kemerosotan, ada dua metode yang dapat digunakan. Metode tersebut adalah Aturan Lexicographic dan Aturan Antisiklus dari Bland.
Aturan yang pertama yaitu Aturan Lexicographic. Berikut ini adlah langkah-langkah yang diikuti pada aturan tersebut.
a.     Pada kolom kunci, tentukan “bilangan pada kolom kuantitas dibagi dengan elemen-elemen positip pada kolom kunci menurut baris yang sama” dan pilih baris yang memuat hasil bagi terkecil.
b.    i. Jika hasil bagi minimal terdapat pada satu baris, maka pilih baris tersebut sebagai baris  kunci.
ii. Jika hasil bagi minimal terdapat pada lebih dari satu baris, maka elemen kolom ke-1  matriks identitas dibagi dengan elemen-elemen baris tersebut pada kolom kunci.
c.    i.  Jika langkah tersebut memberi hasil bagi minimal  pada satu baris, maka pilih baris tersebut sebagai  baris kunci.
ii. Jika hasil bagi minimal terdapat pada lebih dari satu baris, maka elemen kolom ke-2 matriks identitas dibagi dengan elemen baris  yang bersesuaian pada kolom kunci .
d.   Langkah ke-b diulangi sampai diperoleh hasil bagi  yang minimal.

Aturan yang kedua adalah aturan antisiklus dari Bland.  Aturan tersebut adalah sebagai berikut.
a.     Menggunakan aturan simpleks biasa.
b.    Jika nol muncul pada kolom B dan aturan simpleks untuk memilih baris kunci jatuh di baris dengan b=0 maka cara memilih elemen kuncinya adalah sbb:
i.        Jika ada elemen negatif pada baris Zj-cj maka pilih kolom dengan indeks terkecil untuk variabel yang bersesuaian  dengan kolom itu sebagai kolom kunci.
ii.      Jika ada elemen positif dalam kolom itu dan pada baris yang memuat elemen itu b=0 , pilih baris yang elemennya positif dalam kolom kunci dan indeks terkecil untuk variabel yang bersesuaian dengan baris itu sebagai baris kunci.


Berikut ditunjukkan penyelesaian masalah tersebut dengan menggunakan metode simpleks biasa.

Tabel 5.2.1. Tabel Program Awal



¾
-20
½
-6
0
0
0
CB
VDB
B
X1
X2
X3
X4
S1
S2
S3
0
S1
0
¼
-8
-1
9
1
0
0
0
S2
0
½
-12
3
0
1
0
0
S3
1
0
0
1
0
0
0
1
Zj - cj
0
20
6
0
0
0



Tabel 5.2.2. Tabel Perbaikan 1



¾
-20
½
-6
0
0
0
CB
VDB
B
X1
X2
X3
X4
S1
S2
S3
¾
X1
0
1
-32
-4
36
4
0
0
0
S2
0
0
4
3/2
-15
-2
1
0
0
S3
1
0
0
1
0
0
0
1
Zj - cj
0
0
-4
-7/2
33
3
0
0

Tabel 5.2.3. Tabel Perbaikan 2



¾
-20
½
-6
0
0
0
CB
VDB
B
X1
X2
X3
X4
S1
S2
S3
¾
X1
0
1
0
8
-2
-12
8
0
-20
X2
0
0
1
3/8 
-15/4
¼
0
0
S3
1
0
0
1
0
0
0
1
Zj - cj
0
0
0
-2
18
1
1
0

Tabel 5.2.4. Tabel Perbaikan 3



¾
-20
½
-6
0
0
0
CB
VDB
B
X1
X2
X3
X4
S1
S2
S3
½
X3
0
1/8
0
1
-21/4
-3/2
1
0
-20
X2
0
-3/64
1
3/16
1/16
-1/8
0
0
S3
1
-1/8
0
0
21/2
3/2
-1
1
Zj - cj
0
¼
0
0
-3
-2
3
0

Tabel 5.2.5. Tabel Perbaikan 4



¾
-20
½
-6
0
0
0
CB
VDB
B
X1
X2
X3
X4
S1
S2
S3
½ 
X3
0
-5/2
56
1
0
2
-6
0
-6
X4
0
16/3
1
1/3 
2/3
0
0
S3
1
5/2
-56
0
0
-2
6
1
Zj - cj
0
-½ 
16
0
0
-1
1
0

Tabel 5.2.6. Tabel Perbaikan 5



¾
-20
½
-6
0
0
0
CB
VDB
B
X1
X2
X3
X4
S1
S2
S3
0
S1
0
-5/4
28
½
0
1
-3
0
-6
X4
0
1/6
-4
-1/6 
1
1/3
0
0
S3
1
 0
0
1
0
0
1/3
1
Zj - cj
0
-7/4 
44
½ 
0
0
-2
0

Tabel 5.2.7. Tabel Perbaikan 6



¾
-20
½
-6
0
0
0
CB
VDB
B
X1
X2
X3
X4
S1
S2
S3
0
S1
0
¼
-8
-1
9
1
0
0
0
S2
0
½
-12
3
0
1
0
0
S3
1
0
0
1
0
0
0
1
Zj - cj
0
20
6
0
0
0

Tabel tersebut menunjukkan siklus. Perbaikan yang menggunakan metode simpleks ternyata menyebabkan terjadinya siklus, yaitu program kembali ke program awal.  Berikut ini ddiberikan penyelesaian masalah tersebut dengan menggunakan aturan lexicographic.

Tabel 5.2.8. Tabel Perbaikan 1



¾
-20
½
-6
0
0
0
CB
VDB
B
X1
X2
X3
X4
S1
S2
S3
0
S1
0
0
-2
-3/4
15/2
1
-1/2
0
¾
X1
0
1
-24
-1
6
0
2
0
0
S3
1
0
0
1
0
0
0
1
Zj - cj
0
0
2
-5/4
21/2
0
3/2
0

Tabel 5.2.9. Tabel Perbaikan 2



¾
-20
½
-6
0
0
0
CB
VDB
B
X1
X2
X3
X4
S1
S2
S3
0
S1
¾
0
-2
0
15/2
1
-1/2
-3/4
¾
X1
1
1
-24
0
6
0
2
1
½
X3
1
0
0
1
0
0
0
1
Zj - cj
5/4
0
2
0
21/2
0
3/2
5/4

Tabel tersebut menunjukkan penyelesaian dengan eturan lexicographic memberikan program optimal dengan dengan Zmaks = 5/4.  Bandingkan dengan penggunaan metode simpleks yang mengalami siklus setelah perbaikan ke-6.


C.    Rangkuman
1.    Kemerosotan adalah masalah yang terjadi ketika pada program perbaikan tidak terjadi peningkatan nilai fungsi tujuan. 
2.    Kemerosotan pada masalah program linear mempunyai cirri-ciri berikut.
a.       Dalam program awal ada satu atau lebih variabel dalam kolom kuantitas bernilai nol(ada bi dalam tabel simplek bernilai nol).
b.      Dalam kolom penentuan, ada nilai hasil bagi untuk dua atau lebih variabel dalam basis bernilai sama. 
3.    Kemerosotan dapat ditanggulangi dengan aturan lexicographic dan aturan antisiklus dari Bland,
4.    Aturan Lexicographic :
a.       Pada kolom kunci, tentukan “bilangan pada kolom kuantitas dibagi dengan elemen-elemen positip pada kolom kunci menurut baris yang sama” dan pilih baris yang memuat hasil bagi terkecil.
b.      i.  Jika hasil bagi minimal terdapat pada satu baris, maka pilih baris tersebut sebagai baris  kunci.
                                     ii.     Jika hasil bagi minimal terdapat pada lebih dari satu baris, maka elemen kolom ke-1  matriks identitas dibagi dengan elemen-elemen baris tersebut pada kolom kunci.
c.       i.  Jika langkah tersebut memberi hasil bagi minimal  pada satu baris, maka pilih baris tersebut sebagai  baris kunci.
ii. Jika hasil bagi minimal terdapat pada lebih dari satu baris, maka elemen kolom ke-2 matriks identitas dibagi dengan elemen baris  yang bersesuaian pada kolom kunci .
d.        Langkah ke-b diulangi sampai diperoleh hasil bagi  yang minimal.
5.    Aturan antisiklus dari Bland:
a.       Menggunakan aturan simpleks biasa.
b.      Jika nol muncul pada kolom B dan aturan simpleks untuk memilih baris kunci jatuh di baris dengan b=0 maka cara memilih elemen kuncinya adalah sbb:
                                       i.          Jika ada elemen negatif pada baris Zj-cj maka pilih kolom dengan indeks terkecil untuk variabel yang bersesuaian  dengan kolom itu sebagai kolom kunci.
                                     ii.          Jika ada elemen positif dalam kolom itu dan pada baris yang memuat elemen itu b=0 , pilih baris yang elemennya positif dalam kolom kunci dan indeks terkecil untuk variabel yang bersesuaian dengan baris itu sebagai baris kunci.

D.    Latihan
1.         Kemerosotan terjadi ketika pada beberapa iterasi …
A.    Nilai fungsi tujuan naik
B.     Program optimal
C.     Program tidak optimal
D.    Nilai fungsi tujuan tidak meningkat
2.         Penyelesaian masalah program linear terlibat dalam siklus, jika setelah beberapa proses iterasi  ternyata program …
A.    kehilangan satu baris
B.     bertambah satu baris
C.     mencapai nilai optimal
D.    kembali pada basis yang sama
3.         Pernyataan berikut yang benar adalah …
Pemilihan salah satu variabel terikat secara secara sembarang ..
A.    merupakan cara penyelesaian paling tepat
B.     menghindarkan proses yang melibatkan siklus
C.     dapat mengakibatkan proses iterasi yang lebih panjang
D.    merupakan satu-satunya jalan yang dapat ditempuh
Diberikan masalah program linear yang memaksimumkan fungsi

f = 20X + 30Y + 22Z harus memenuhi:
2X + 2Y ≤ 100
2X + Y + Z ≤ 100
X + 2Y + 2Z ≤ 100
X, Y, Z ≥0
4.         Setelah disusun program awal , pada table dijumpai suatu kemerosotan yaitu keterikatan antara …
A.    S1 dan S2
B.     S1 dan S3
C.     S2 dan S3
D.    X dan Y
5.         Program diperbaiki dengan memasukkan variabel Y ke dalam program maka variabel yang akan keluar dari basis adalah …
A.    X
B.     Z
C.     S1
D.    S2
6.         Program tersebut memiliki penyelesaian optimal dengan nilai fungsi tujuan sebesar …
A.    1650
B.     2200/3
C.     1250/3
D.    1500/3

Cocokkan jawaban Anda dengan  kunci jawab yang ada di bagian akhir bab ini.  Hitunglah jawaban benar Anda, kemudian gunakan  rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan  Anda terhadap materi pokok bahasan tersebut.
Rumus:
Jika tingkat penguasaan Anda ≥ 80% maka Anda dapat melanjutkan mempelajari bab berikutnya.  Jika belum, Anda harus mengulangi mempelajari bab ini terutama pada bagian yang belum Anda kuasai.

E.     Kunci Jawab
1.    D                2. D                 3.C                  4.B                  5.C             6. A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar