BAB
I
PENDAHULUAN
Vektor dalam matematika dan fisika adalah obyek geometri yang memiliki
besar dan arah. Vektor jika digambar dilambangkan dengan tanda panah (→). Besar
vektor proporsional dengan panjang panah dan arahnya bertepatan dengan arah
panah. Vektor dapat melambangkan perpindahan dari titik A ke B.
Vektor sering ditandai sebagai . Vektor berperan penting dalam fisika seperti posisi, kecepatan dan percepatan obyek yang bergerak dan gaya dideskripsikan sebagai vektor.
Vektor sering ditandai sebagai . Vektor berperan penting dalam fisika seperti posisi, kecepatan dan percepatan obyek yang bergerak dan gaya dideskripsikan sebagai vektor.
Kalkulus Vektor
(Bahasa Inggris : Vektor Calculus) atau sering disebut Analisis Vektor dalam matematika adalah salah satu
cabang ilmu yang mempelajari analisis riil dari vektor dalam dua dimensi atau
lebih dimensi. Kalkulus vektor
melingkupi operasi vektor (penjumlahan vektor, pengurangan vektor,
perkalian titik, dan perkalian silang vektor), diferensial vektor, integral
vektor, dan teorema-teorema yang berhubungan dengan operasi nabla. Nabla adalah salah satu operator yang
digunakan dalam kalkulus vektor.
Cabang ilmu ini sangat berguna bagi para
insinyur dan fisikawan dalam menyelesaikan
masalah karena mengandung teknik-teknik dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan vektor.
Salah
satu fokus dari kalkulus vektor adalah permasalahan bidang skalar, dimana
terdapat suatu nilai dalam setiap titik dalam ruang. Contohnya pesawat terbang di malam hari tidak nyasar ke tempat lain karena pilot mengemudikan pesawat dengan sistem vektor yang dikaligrasikan
dengan komputer navigasi pesawat sehingga pilot dapat memantau arah tujuan pendaratan pesawat.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Vektor adalah istilah penting yang berhubungan
dengan sifat yang dimiliki oleh suatu objek. Vektor atau besaran vektor
didefinisikan sebagai besaran yang mempunyai besar atau nilai dan arah,
sedangkan definisi dari besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dalam satuan. Dalam hal ini akan lebih
banyak membahas operasi matematika pada vektor.
Vektor
dapat direpresentasikan ke dalam bentuk vektor satuan. Vektor satuan adalah
vektor pada arah sumbu x, y, atau z pada koordinat cartesius yang memiliki
besar satu satuan. Pada
arah sumbu x dan huruf j menunjukkan vektor satuan dari F pada
arah sumbu y. Untuk vektor tiga dimensi kita dapat menambahkan vektor satuan
dengan lambang k untuk merepresentasikan vektor pada arah sumbu z.
Secara umum kita dapat menuliskan suatu vektor F = Fxi + Fyj + Fzk, dengan
Fx, Fy, dan Fz masing – masing adalah nilai komponen vektor F pada
arah sumbu x, y, dan z.
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Kecepatan, percepatan, tekanan, momentum dan sebagainya adalah contoh-contoh besaran
vektor. Penulisan vektor dengan vektor satuan mempermudah pengertian tentang
arah vektor itu. Beberapa vektor dapat dijumlahkan maupun dikalikan.
Dalam pesawat antara penumpang, pilot dan capilot di ruang kemudi dipisah
dengan sekat. Tujuannya agar pilot dapat berkonsentrasi mengemudikan pesawat.
Apabila pesawat terbang di malam hari, pilot mengemudikan pesawat dengan sistem vektor yang dikaligrasikan
dengan komputer navigasi pesawat, pilot dapat memantau arah tujuan pendaratan pesawat. Jadi tidak pernah
sebuah pesawat nyasar ke lain tempat.
Gambar Jurusan Tiga Angka
Pada jurusan tiga angka di atas menggambarkan arah tiga kota yang menjadi
rute penerbangan pesawat. Kota 2 berarah 215° dari kota 1, kota 3 berarah 300° dari kota 2 dan kota 1 berarah 079° dari kota 3. Jurusan tiga angka merupakan pelajaran vektor yang
menyatakan arah dan besar perpindahan. Jurusan tiga angka, analisis ruang,
navigasi penerbangan dan pelayaran selalu menggunakan vektor untuk keperluan
itu. Peralatan navigasi membutuhkan perhitungan vektoris yang sudah
dikaligrasikan dengan alat ukur sehingga menghasilkan keluaran manual digital. Keluaran itu dapat dibaca pada alat
ukur yang menera besar dan arah secara bersamaan, sehingga bermanfaat bagi
orang yang memantaunya.
A. Sistem
Navigasi Pesawat Terbang
Semua
pesawat terbang dilengkapi dengan sistem navigasi agar pesawat tidak tersesat
dalam melakukan penerbangan. Panel-panel instrument navigasi pada kokpit
pesawat memberikan berbagai informasi untuk sistem navigasi mulai dari
informasi tentang arah dan ketinggian pesawat. Pengecekan terhadap instrument
sistem navigasi harus seteliti dan seketat mungkin.
Sebagai
contoh kejadian yang menimpa pesawat Adam Air pada bulan pebruari 2006 sewaktu
menjalani penerbangan dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara Hasanudin di
Makasar. Ketidaktelitian pihak otoritas penerbangan yang mengijinkan pesawat
Adam Air terbang dengan sistem navigasi yang tidak berfungsi menyebabkan
Pesawat Adam Air berputar-putar di udara tanpa tahu arah selama tiga jam,
sebelum mendarat darurat di bandara El Tari Nusa Tenggara Timur. Kesalahan
akibat tidak berfungsinya system navigasi adalah kesalahan yang fatal dalam
dunia penerbangan. Sanksi yang diberikan adalah dicabutnya ijin operasi bagi
maskapai penerbangan yang melanggar.
B. Fasilitas Navigasi
di Bandara
Fasilitas
Navigasi dan Pengamatan adalah salah satu prasarana penunjang operasi bandara.
Fasilitas ini dibagi menjadi dua kelompok peralatan, yaitu:
1.
Peralatan Pengamatan Penerbangan
Peralatan
pengamatan penerbangan terdiri dari:
·
Primary
Surveillance Radar (PSR)
PSR merupakan peralatan untuk
mendeteksi dan mengetahui posisi dan data target yang ada di sekelilingnya
secara pasif, dimana pesawat tidak ikut aktif jika terkena pancaran sinyal RF
radar primer. Pancaran tersebut dipantulkan oleh badan pesawat dan dapat
diterima di system penerima radar.
·
Secondary
Surveillance Radar (SSR)
SSR merupakan peralatan untuk
mendeteksi dan mengetahui posisi dan data target yang ada di sekelilingnya
secara aktif, dimana pesawat ikut aktif jika menerima pancaran sinyal RF radar
sekunder. Pancaran radar ini berupa pulsa-pulsa mode, pesawat yang dipasangi
transponder, akan menerima pulsa-pulsa tersebut dan akan menjawab berupa
pulsa-pulsa code ke system penerima radar.
·
Air
Traffic Control Automation (ATC Automation)
ATC Automation terdiri dari RDPS,
FDPS. ADBS-B Processing dan ADS-C Processing.
·
Automatic
Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) dan Automatic Dependent Surveillance Contract (ADS-C)
ADS-B dan ADS-C merupakan teknologi
pengamatan yang menggu-nakan pemancaran informasi posisi oleh pesawat sebagai
dasar pengamatan.
·
Airport
Survace Movement Ground Control System (ASMGCS)
·
Multilateration
·
Global
Navigation Satellite System
Bagan Alur Sistem Navigasi dan Pengamatan
Penerbangan
2. Peralatan
Rambu Udara Radio
Peralatan
Rambu Udara Radio, yaitu Peralatan navigasi udara yang berfungsi memberikan
signal informasi berupa Bearing (arah) dan jarak pesawat terhadap Ground
Station, yang terdiri dari peralatan:
·
Non
Directional Beacon (NDB)
Fasilitas navigasi penerbangan yang
bekerja dengan menggunakan frekuensi rendah (low frequency) dan dipasang
pada suatu lokasi tertentu di dalam atau di luar lingkungan Bandar udara sesuai
fungsinya.
·
VHF
Omnidirectional Range (VOR)
Fasilitas navigasi penerbangan yang
bekerja dengan menggunakan frekuensi radio dan dipasang pada suatu lokasi
tertentu di dalam atau di luar lingkungan Bandar udara sesuai fungsinya.
·
Distance
Measuring Equipment (DME)
Alat bantu navigasi penerbangan yang
berfungsi untuk memberikan panduan/informasi jarak bagi pesawat udara dengan
stasiun DME yang dituju (Stant range distance). Penempatan DME pada umumnya
berpasangan (collocated) dengan VOR atau Glide Path ILS yang ditempatkan di
dalam atau di luar lingkungan bandara tergantung fungsinya.
C.
Sistem
Autopilot
Pilot otomatis
(Bahasa Inggris: Autopilot) adalah sistem mekanikal, elektrikal, atau
hidrolik yang memandu sebuah kendaraan tanpa campur tangan dari manusia.
Umumnya pilot otomatis dihubungkan dengan pesawat, tetapi pilot otomatis juga
digunakan di kapal dengan istilah yang sama.
Sistem
pilot otomatis pertama diciptakan oleh Sperry Corporation tahun 1912.
Lawrence Sperry (anak dari penemu ternama Elmer Sperry) mendemonstrasikannya
dua tahun kemudian pada 1914 serta membuktikan kredibilitas penemuannya itu dengan
menerbangkan sebuah pesawat tanpa disetir olehnya.
Pilot
otomatis menghubungkan indikator ketinggian menggunakan giroskop dan kompas
magnetik ke rudder, elevator dan aileron. Sistem pilot otomatis tersebut dapat
menerbangkan pesawat secara lurus dan rata menurut arah kompas tanpa campur
tangan pilot, sehingga mencakup 80% dari keseluruhan beban kerja pilot dalam
penerbangan secara umum. Sistem pilot otomatis lurus-dan-rata ini masih umum
sekarang ini, lebih murah dan merupakan jenis pilot otomatis yang paling
dipercaya. Sistem tersebut juga memiliki tingkat kesalahan terkecil karena
kontrolnya yang tidak rumit.
Awak pesawat yang bekerja di dalam
pesawat Boeing 777 hanya mengawasi dan mengecek sistem autopilot, karena semua
peralatan beroperasi secara otomatis
Instrumen yang ada di kokpit pesawat dengan
jumlah
dan fungsi
yang bermacam-macam
D. Kontrol Lalu Lintas Udara
Segala
aktifitas pengaturan lalulintas udara dikendalikan dari ruang air traffic
control. Ruang Air Traffic Control sendiri terdiri dari empat unit
tugas yaitu :
Aktifitas di ruangan Air Traffic Control
1.
Data
Analyzing Room
2.
En-route
Control Unit
3.
Pilot
Unit
4.
Terminal
Control Unit
Pada ruang Air Traffic Control
bekerja para petugas pengatur lalulintas udara (Air Traffc Controller)
yang bertugas memantau dan mengarahkan lalulintas pergerakan semua pesawat yang
terpantau di angkasa. Dalam menjalankan tugasnya, para petugas pengatur
lalulintas udara memantau pergerakan pesawat dari alat Air Traffic Control
Display.
E. Sistem
Pendaratan Pesawat (Instrument Landing System)
Sistem pendaratan pesawat adalah suatu sistem peralatan yang ada di Bandar Udara yang
digunakan untuk memandu pesawat dalam melakukan pendaratan dengan aman dan
lancar. Sistem Pendaratan Pesawat menggunakan dua transmisi. Transmisi
yang pertama berfungsi untuk memandu pesawat menuju landasan pacu, sedangkan transmisi
yang kedua menginformasikan tentang ketinggian pesawat dari landasan pacu.
Instrument Landing System
F. Alur Pendaratan Pesawat Terbang
Setelah
memberi tahu pada bandara yang dituju, awak pesawat menunggu instruksi dari
petugas Air Traffic Control. Pesawat akan diarahkan oleh Instrument
Landing System melaui radio beacon untuk menentukan arah pendaratan agar
tepat pada tengah tengah landasan pacu.
Alur
Pendaratan Pesawat
G. Ground Controlled Approach
Pesawat yang terpantau radar akan
diarahkan oleh operator Ground Controlled Approach tentang petunjuk
pendaratan pesawat terbang, dengan tujuan pesawat dapat mendarat dengan aman.
Pekerjaan ini menuntut konsentrasi yang tinggi dari operatornya, sehingga
diperlukan kerja shift karena bandara beroperasi duapuluh empat jam.
Gambar Radar pendeteksi Pesawat di Bandara
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Vektor adalah besaran yang memiliki
nilai dan arah. Kecepatan, percepatan, tekanan, momentum dan sebagainya adalah contoh-contoh besaran
vektor. Penulisan vektor dengan vektor satuan mempermudah pengertian tentang
arah vektor.
Vektor dalam matematika dan fisika adalah obyek geometri yang memiliki
besar dan arah. Vektor jika digambar dilambangkan dengan tanda panah (→). Vektor
dapat melambangkan perpindahan dari titik A ke B.
Vektor sering ditandai sebagai . Vektor berperan penting
dalam fisika seperti
posisi, kecepatan dan percepatan obyek yang
bergerak dan gaya dideskripsikan sebagai vektor.
Jurusan tiga angka, analisis ruang, navigasi penerbangan dan pelayaran
selalu menggunakan vektor. Peralatan navigasi membutuhkan perhitungan vektoris
yang sudah dikaligrasikan dengan alat ukur sehingga menghasilkan keluaran
manual digital. Keluaran itu dapat
dibaca pada alat ukur yang menera besar dan arah secara bersamaan, sehingga
bermanfaat bagi orang yang memantaunya.
Sejarah kalkulus dalam buku Pengantar Ilmu Pertanian karangan Pak Andi Hakim Nasoetion diawali oleh para gembala disekitar Laut Tengah menggunakan batu kapur sebesar krikil untuk melambangkan seekor domba yang ia gembalakan. Batu kapur dalam bahasa Yunani adalah calculo
BalasHapusmail: harishadikusuma@apps.ipb.ac.id
web: http://harishadikusuma.student.ipb.ac.id